Jacques
Alexandre César Charles
Jacques Alexandre César
Charles adalah seorang, ilmuwan, matematikawan, dan penemu balon berkebangsaan
Perancis. Charles dan Robert adalah orang yang pertama kali meluncurkan balon
berisi gas hidrogen tak berawak di dunia pada Agustus 1783. Kemudian pada bulan
Desember 1783, Charles dan rekan rekannya, Nicolas-Louis Robert naik ke
ketinggian sekitar 1.800 kaki (550 m) untuk mengemudikan balon berawak.
Hidrogen digunakan
pertama kali untuk mengangkat balon yang bernama Charlière (sebagai lawan
Montgolfiere yang mengggunakan udara panas). Hukum Charles, menjelaskan
bagaimana gas cenderung mengembang saat dipanaskan, dirumuskan oleh Joseph
Louis Gay-Lussacpada tahun 1802.
Charles lahir di
Beaugency-sur-Loire pada tahun 1746, ia menikah dengan Julie Françoise Bouchaud
des Hérettes (1784-1817), seorang kreol wanita 37 tahun lebih muda dari
dirinya. Charles meninggal di Paris pada tanggal 7 April 1823.
Penerbangan
balon hidrogen pertama (tanpa awak)
Gagasan Charles tentang
hidrogen yang dapat mengangkat balon terinspirasi setelah mempelajari karya
Robert Boyle, yakni Hukum Boyle yang diterbitkan 100 tahun sebelumnya.
Selanjutnya dalam proyeknya, Charles bekerjasama dengan Robert bersaudara,
Anne-Jean-Louis dan Nicolas, di bengkel mereka di Place des Victoires di Paris.
Mereka menemukan metodologi untuk membuat kantung kertas yang kedap udara
dengan melarutkan karet dalam larutan terpenti dan dipernis. untuk membuat
kantung utama, mereka menjahit lembaran sutra. Mereka menggunakan sutra merah
dan putih, tetapi perubahan warna dari proses varnishing / rubberising
meninggalkan hasil merah dan kuning.
Balon udara pertama
yang dibangun oleh Jacques Charles dan Robert bersaudara diserang oleh warga
desa di Gonesse yang merasa ketakutan.
Jacques Charles dan
Robert bersaudara, pertama kali di dunia meluncurkan balon yang diisi hidrogen
pada tanggal 27 Agustus 1783 dari Champ de Mars (sekarang situs dari Menara
Eiffel ) di sanalah Ben Franklin berada di antara kerumunan penonton. Balon itu
relatif kecil, berukuran 35 meter kubik sutra berkaret, dan hanya mampu
mengangkat sekitar 9 kg (20 lb). Balon tersebut diisi dengan hidrogen yang
telah dibuat dengan menuangkan hampir seperempat ton asam sulfat ke dalam
setengah ton besi tua.
Gas hidrogen dimasukkan
ke dalam balon melalui pipa, tetapi karena tidak melewati air dingin maka
kesulitan besar dialami saat mengisi balon. Karena pada saat itu banyak sekali
kerumunan orang yang melihat, maka pada tanggal 26 Agustus 1783 balon secara
diam-diam balon dipindahkan pada malam hari ke Champ de Mars yang berjarak 4
kilometer.
Balon terbang ke utara selama 45 menit, diikuti oleh
seseorang dengan menunggang kuda, lalu balon tersebut mendarat sejauh 21
kilometer di desa Gonesse, dan hancur karena dirusak oleh warga sekitar yang
merasa ketakutan dengan benda aneh tersebut. Proyek ini didanai dan
diselenggarakan oleh Barthelemy Faujas de Saint-Fond.
Penerbangan
pertama balon hidrogen berawak
Ilustrasi kontemporer
dari penerbangan pertama oleh Prof Jacques Charles dengan Nicolas-Louis Robert,
1 Desember 1783. Dilihat dari Place de la Concorde ke Tuileries Palace (hancur
pada tahun 1871)
Pada tanggal 1 Desember
1783 tepatnya pukul 13:45, Jacques Charles dan Robert bersaudara meluncurkan
balon berawak baru dari Jardin des Tuileries di Paris. Jacques Charles
didampingi oleh Nicolas-Louis Robert sebagai co-pilot. Balon tersebut berisi
380 meter kubik hidrogen, yang dilengkapi dengan katup pelepasan hidrogen dan
ditutupi dengan jaring yang dikaitkan dengan keranjang, dilengkapi dengan [asir
pemberat yang digunakan untuk mengontrol ketinggian.
Mereka naik ke
ketinggian 1.800 kaki (550 m) dan mendarat saat matahari terbenam di
Nesles-la-Vallée setelah menempuh jarak penerbangan sejauh 36 km dalam waktu 2
jam 5 menit.
Jacques Charles
kemudian memutuskan untuk naik lagi, tapi kali ini dia sendirian karena
kapasitas hidrogen dalam balon telah berkurang. Pada percobaan ini balon naik
dengan cepat di ketinggian sekitar 3.000 meter. Charles mulai menderita sakit
nyeri di telinganya sehingga dia membuka katup untuk melepaskan gas, dan turun
ke tanah sekitar 3 km di Tour du Lay. Balon hidrogen kemudian disebut dengan
nama Charlière untuk menghormati Jacques Charles.
Dilaporkan bahwa
400.000 penonton telah menyaksikan peluncuran tersebut, dan ratusan orang telah
membayar untuk membantu membiayai pembangunan. Di antara penonton hadir pula
Benjamin Franklin, perwakilan diplomatik dari Amerika Serikat. hadir pula
Joseph Montgolfier.
Acara ini berlangsung
sepuluh hari setelah balon berawak pertama di dunia diterbangan oleh
Jean-François de Rozier Pilatre menggunakan balon udara panas milik Montgolfier
bersaudara.
Penemuan
Charles mengembangkan beberapa penemuan yang
berguna, termasuk katup untuk membiarkan hidrogen keluar dari balon dan
perangkat lain, seperti hydrometer dan goniometer, dan meningkatkan Gravesand
heliostat dan aerometer Fahrenheit .